Selasa, April 04, 2000

Pembina Inkado Kecewa Pengabdian Atlet Kurang Dihargai Pemerintah

Kapanlagi.com - Pembina Perguruan Indonesia Karatedo (Inkado), Ejuno Tando menyatakan kekecewaan dengan pengabdian atlet yang kurang dihargai pemerintah, walaupun sudah membela nama bangsa dan negara di event internasional.
"Tragis sekali dengan kejadian yang dialami karateka Rizky Sahbana yang gagal menjadi Pegawai Negeri Sipil, sehingga dia memulangkan seluruh medali yang diperolehnya," Kata Tando di Jakarta, Selasa (04/04).
Ia yang juga mantan Ketua Umum Inkado dan mengetahui bahwa Rizky Sahbana itu adalah karateka dari perguruannya yang memang mempunyai prestasi internasional.
Menurut Tando, masalah ini senharusnya tidak muncul dipermukaan, kalau pengurus Inkado aktif melakukan pembinaan kepada karateka.
"Saya rasa gagalnya Rizky menjadi PNS itu karena kurang komunikasi dengan pengurus atau pengurus memang tidak mau tau dengan permasalahan yang dihadapi karatekanya," katanya.
Sehubungan dengan itu, ia berharap kepengurusan Inkado di masa mendatang hendaknya lebih berperan aktif dalam membina karateka. Ia menilai selama empat tahun kepengurusan Inkado dipimpin Yoris Raweyai masih terasa kurang melakukan pembinaan terhadap karateka.
Tando menyarankan dalam Musyawarah Keluarga Besar (MKB) Inkado pada 6 April mendatang di Jakarta hendaknya tidak terfokus memilih figur seorang ketua umum, tapi juga dapat menyusun program kerja yang baik.
Menyinggung tentang figur Ketua Umum Inkado, Tando melihat belum ada yang bisa menandingi Yoris, hanya dalam kepengurusan nanti Yoris harus mencari stafnya yang lebih andal.
"Peran dari sekretaris sangat menentukan roda organisasi. Untuk itu susunlah kepengurusan Inkado nanti yang terdiri dari orang-orang yang benar-benar ingin mengabdi dan bukan untuk sekedar menjadi pengurus," katanya. (*/lpk)

Sumber: Kapanlagi Com